Minggu, 26 Februari 2012

Perbedaan Kandungan Beta Karoten pada Wortel (Daucus carota, Linn) Varietas Lokal yang Diolah dengan Perebusan dan Penumisan


ABSTRAK

           
Adelina, Rany. 2010. Perbedaan Kandungan Beta Karoten pada Wortel (Daucus carota, Linn) Varietas Lokal yang Diolah dengan Perebusan dan Penumisan. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Pembimbing: (1) Prof. DR. dr. Noorhamdani, DMM, SpMK. (2) Annasari Mustafa, SKM, MSc.

Penelitian yang belum banyak dilakukan tentang kandungan zat gizi bahan makanan setelah diolah merupakan latar belakang dari penelitian ini.  Dengan menspesifikkan penelitian ini pada sayuran sumber beta karoten, yaitu wortel. Beta karoten merupakan salah satu jenis karotenoid provitamin A dan berperan sebagai antioksidan kuat yang sangat bermanfaat bagi proses metabolisme yang terjadi pada tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan beta karoten pada wortel yang diolah dengan perebusan dan penumisan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental rancangan acak lengkap. Desain penelitian ini adalah Posttest-only Control Group Design. Populasi dan sampenya adalah wortel varietas lokal. Sampel dipilih dengan cara quota sampling untuk dibagi dalam tiga kelompok, yaitu wortel mentah (n = 6) sebagai kontrol negatif, sedangkan kontrol positifnya adalah wortel yang direbus dengan air (n = 6) dan wortel  yang ditumis dengan minyak goreng (n = 6). Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah kandungan beta karoten pada masing-masing kelompok menggunakan kromatografi  kolom dan spektrofotometri pada panjang gelombang 450 nm. Analisis data menggunakan Oneway ANOVA dilanjutkan dengan Post Hoc Tests Duncan, uji Independent T-Test, dan Paired T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kandungan beta karoten wortel mentah 7,63 ± 0,33 µg/g, wortel direbus 7,23 ± 0,23 µg/g, wortel ditumis 7,10 ± 0,26 µg/g. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah kandungan beta karoten antara wortel mentah, direbus, dan ditumis berbeda secara signifikan yaitu p = 0,013 (Anova, p < 0,05). Kandungan beta karoten pada wortel direbus tidak berbeda secara signifikan dengan wortel ditumis yaitu p = 0,376 (uji Independent T-Test, p > 0,05). Terbukti adanya perbedaan kandungan beta karoten pada kelompok awal dan akhir dari teknik pengolahan perebusan secara signifikan yaitu p = 0,027, sedangkan kandungan beta karoten awal dan akhir dari teknik pengolahan penumisan berbeda secara signifikan yaitu p = 0,020 (uji Paired T-Test, p < 0,05).


Kata kunci: wortel, beta karoten, perebusan, penumisan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar