ABSTRAK
Adelina, Rany. 2010. Perbedaan Kandungan Beta Karoten pada Wortel (Daucus carota, Linn) Varietas Lokal yang Diolah dengan Perebusan dan Penumisan. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Pembimbing: (1)
Prof. DR. dr. Noorhamdani, DMM, SpMK. (2) Annasari Mustafa, SKM, MSc.
Penelitian yang belum banyak dilakukan tentang kandungan zat gizi bahan
makanan setelah diolah merupakan latar belakang dari penelitian ini. Dengan menspesifikkan penelitian ini pada
sayuran sumber beta karoten, yaitu wortel. Beta karoten merupakan salah satu
jenis karotenoid provitamin A dan berperan sebagai antioksidan kuat yang sangat
bermanfaat bagi proses metabolisme yang terjadi pada tubuh manusia. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan beta karoten pada wortel
yang diolah dengan perebusan dan penumisan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental rancangan
acak lengkap. Desain penelitian ini adalah Posttest-only Control Group Design.
Populasi dan sampenya adalah wortel varietas lokal. Sampel dipilih dengan cara quota
sampling untuk dibagi dalam tiga kelompok, yaitu wortel mentah (n = 6)
sebagai kontrol negatif, sedangkan kontrol
positifnya adalah wortel yang direbus dengan air (n =
6) dan wortel yang ditumis dengan minyak
goreng (n = 6). Variabel yang diukur
dalam penelitian ini adalah kandungan beta karoten pada masing-masing kelompok
menggunakan kromatografi kolom dan
spektrofotometri pada panjang gelombang 450 nm. Analisis data menggunakan Oneway ANOVA dilanjutkan dengan Post Hoc Tests Duncan, uji Independent T-Test, dan Paired T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
kandungan beta karoten wortel mentah 7,63 ± 0,33 µg/g, wortel
direbus 7,23 ± 0,23 µg/g, wortel ditumis 7,10 ± 0,26 µg/g. Kesimpulan dari hasil
penelitian ini adalah kandungan beta karoten antara wortel mentah, direbus, dan
ditumis berbeda secara signifikan yaitu p = 0,013 (Anova, p < 0,05). Kandungan beta karoten pada wortel direbus tidak
berbeda secara signifikan dengan wortel ditumis yaitu p = 0,376 (uji Independent T-Test, p > 0,05). Terbukti adanya
perbedaan kandungan beta karoten pada kelompok awal dan akhir dari teknik pengolahan perebusan secara signifikan yaitu p =
0,027, sedangkan kandungan beta karoten awal dan akhir dari teknik pengolahan
penumisan berbeda secara signifikan yaitu p = 0,020 (uji Paired T-Test, p < 0,05).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar